Basic Penetration Testing

Halo sobat idn, apa kabar semuanya? Kembali lagi dengan mimin, kali ini mimin mau bahas mengenai Basic Penetration Testing, nah apasih Basic Penetration Testing tersebut? Mari simak penjelasannya berikut ini. 

Pemahaman materi

Jadi sobat idn, Pengujian penetrasi (penetration testing) adalah proses evaluasi keamanan sistem atau jaringan dengan memanfaatkan metodologi yang sama dengan yang digunakan oleh peretas untuk mencari celah keamanan. Nah untuk tujuannya itu sendiri untuk mengidentifikasi dan memverifikasi kerentanan dan celah keamanan sistem atau jaringan sehingga dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya. 

Lalu sobat idn tahu tidak kalau pengujian penetrasi biasanya melibatkan beberapa tahapan, tahapan tersebut termasuk persiapan, scanning dan pemetaan, analisis celah keamanan, exploitasi dan verifikasi, dokumentasi dan laporan, dan tindak lanjut. Persiapan melibatkan identifikasi tujuan dan scope pengujian, pembuatan rencana pengujian, dan pengaturan izin dan persetujuan. Scanning dan pemetaan melibatkan identifikasi dan pemetaan sistem dan jaringan yang akan diuji. Analisis celah keamanan melibatkan identifikasi dan analisis celah keamanan yang terdeteksi selama scanning dan pemetaan. Exploitasi dan verifikasi melibatkan mengeksploitasi celah keamanan untuk memverifikasi apakah celah tersebut dapat disalahgunakan. Dokumentasi dan laporan melibatkan dokumentasi hasil pengujian dan pembuatan laporan yang mencakup rekomendasi untuk memperbaiki keamanan. Tindak lanjut melibatkan implementasi rekomendasi dan memastikan bahwa celah keamanan yang ditemukan telah diperbaiki.

Untuk itu sobat idn, tim pengujian penetrasi harus memiliki kompetensi teknis yang memadai untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi celah keamanan. Mereka juga harus memiliki alat dan teknologi untuk melakukan scanning dan analisis, seperti software penetrasi dan tools network scanning. Tim pengujian penetrasi juga harus memiliki rencana pengujian yang memuat tujuan dan scope pengujian, serta prosedur dan metodologi yang akan digunakan. Standar operasional dan prosedur keamanan harus ada untuk memastikan bahwa pengujian dilakukan dengan aman dan efektif. Tim pengujian penetrasi juga harus dapat membuat dokumentasi yang memadai dan laporan yang mencakup hasil pengujian dan rekomendasi.

Lalu untuk catatan dari mimin nih sobat idn, pada langkah-langkah pengujian ini harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya oleh profesional yang berpengalaman ya sobat idn, karena dapat menimbulkan kerusakan pada sistem atau jaringan yang dites tersebut.

Apa saja jenis-jenis dari penetration testing?

Setelah sobat idn mengetahui tahapan-tahapan dari pengujian penetrasi, mari mimin kasih tahu yang selanjutnya tentang jenis-jenis pengujian penetrasi dan penjelasan lebih lanjut mengenai masing-masingnya:

  1. External testing: pengujian penetrasi yang dilakukan dari luar jaringan. Ini menguji bagaimana sistem dan jaringan mempertahankan keamanan dari serangan yang berasal dari internet.
  2. Internal testing: pengujian penetrasi yang dilakukan dari dalam jaringan. Ini menguji bagaimana sistem dan jaringan mempertahankan keamanan dari ancaman yang berasal dari dalam jaringan, seperti dari pengguna yang tidak sah atau aplikasi yang tidak aman.
  3. Black box testing: pengujian penetrasi yang dilakukan tanpa memiliki informasi apapun tentang sistem atau jaringan yang diuji. Tester akan melakukan serangan seolah-olah mereka adalah peretas dan akan melaporkan kelemahan yang ditemukan.
  4. White box testing: pengujian penetrasi yang dilakukan dengan memiliki informasi lengkap tentang sistem atau jaringan yang diuji. Tester memiliki akses ke kode sumber, dokumentasi, dan informasi lain yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keamanan sistem.
  5. Gray box testing: pengujian penetrasi yang dilakukan dengan memiliki informasi sebagian tentang sistem atau jaringan yang diuji. Tester memiliki akses ke informasi yang membantu mereka mengevaluasi keamanan sistem, tetapi tidak memiliki akses ke semua informasi.
  6. Web application testing: pengujian penetrasi yang dilakukan pada aplikasi web. Ini menguji bagaimana aplikasi web mempertahankan keamanan terhadap serangan seperti SQL injection, cross-site scripting, dan lainnya.
  7. Mobile application testing: pengujian penetrasi yang dilakukan pada aplikasi mobile. Ini menguji bagaimana aplikasi mobile mempertahankan keamanan terhadap serangan seperti manipulasi data, akses tidak sah, dan lainnya.
  8. Network testing: pengujian penetrasi yang dilakukan pada jaringan. Ini menguji bagaimana jaringan mempertahankan keamanan terhadap serangan seperti denial-of-service, pemindaian port, dan lainnya.

Manfaat apa saja yang diperoleh dari penetration testing ini?

Nah, setelah ini mimin juga mau menjelaskan tentang beberapa manfaat dari pengujian penetrasi ini, terdapat 7 manfaat yang telah mimin rangkum, manfaat tersebut yaitu sebagai berikut:

  1. Identifikasi celah keamanan: Melalui pengujian penetrasi, organisasi dapat mengetahui celah keamanan yang mungkin saja terlewatkan dan mengatasinya sebelum disalahgunakan oleh penyerang.
  2. Evaluasi keamanan: Pengujian penetrasi membantu organisasi mengevaluasi tingkat keamanan jaringan dan sistem mereka dan membandingkannya dengan standar industri.
  3. Mitigasi risiko: Memperbaiki celah keamanan membantu organisasi dalam mengurangi risiko serangan dan kerusakan data.
  4. Compliance: Banyak regulasi industri dan hukum memerlukan pengujian penetrasi secara berkala untuk memastikan kesesuaian dengan standar keamanan.
  5. Memastikan ketersediaan sistem: Pengujian penetrasi memastikan bahwa sistem dan jaringan dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan bisnis saat dibutuhkan.
  6. Meningkatkan pemahaman keamanan: Melalui pengujian penetrasi, organisasi dapat memahami cara kerja serangan dan bagaimana mereka dapat memperbaiki proses dan teknologi keamanan mereka.
  7. Memperkuat kultur keamanan: Dengan memprioritaskan pengujian penetrasi dan memperbaiki keamanan, organisasi dapat memperkuat kultur keamanan dan memastikan bahwa keamanan adalah bagian dari setiap proses bisnis.

Apa saja hal yang dibutuhkan jika ingin melakukan penetration testing?

Setelah sobat idn memahami tentang penetration testing atau pengujian penetrasi ini, maka berikut terdapat hal-hal yang sobat idn butuhkan untuk melakukan pengujian penetrasi, apa saja sih yang diperlukan, simak penjelasan berikut:

  1. Persetujuan dan izin: Persetujuan dan izin harus diterima dari pemilik sistem atau jaringan yang akan diuji.
  2. Kompetensi teknis: Tim pengujian penetrasi harus memiliki kompetensi teknis yang memadai untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi celah keamanan.
  3. Alat dan teknologi: Tim pengujian penetrasi memerlukan alat dan teknologi untuk melakukan scanning dan analisis, seperti software penetrasi dan tools network scanning.
  4. Rencana pengujian: Tim pengujian penetrasi harus memiliki rencana pengujian yang memuat tujuan dan scope pengujian, serta prosedur dan metodologi yang akan digunakan.
  5. SOP dan prosedur keamanan: Tim pengujian penetrasi harus memiliki standar operasional dan prosedur keamanan yang memastikan bahwa pengujian dilakukan dengan aman dan efektif.
  6. Dokumentasi dan laporan: Tim pengujian penetrasi harus dapat membuat dokumentasi yang memadai dan laporan yang mencakup hasil pengujian dan rekomendasi.
  7. Dukungan teknis: Tim pengujian penetrasi harus memiliki akses ke dukungan teknis yang memadai untuk memastikan bahwa pengujian dilakukan dengan efektif dan efisien.

Nah itu dia hal-hal yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian penetrasi ini sobat idn, maka dari itu pengujian penetrasi harus dilakukan oleh profesional yang kompeten dan harus dilakukan dengan izin dan persetujuan dari pemilik sistem atau jaringan yang akan diuji. Jika terjadi pelanggaran keamanan sistem tanpa izin ini dapat menimbulkan tanggung jawab hukum.

Jadi itu saja penjelasan mengenai penetration testing dari mimin, sangat menarik dan mudah dipahami kan? Tunggu artikel selanjutnya yaa, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi sobat idn.

Berminat dalam penetration testing? CEK DISINI